Sabtu, 19 Oktober 2013

Gerakan Pramuka di SMP Negeri 2 Pupuan

latihan pramuka di SMP Negeri 2 Pupuan (berkesinambungan)
agar dapat kalahkan yang terbaik pramuka smp negeri  2 pupuan terus berlatih


Kita semua tahu, di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ada suatu organisasi pendidikan non formal yang kesehariannya menyelenggarakan pendidikan kepanduan (kewiraan), “Gerakan Pramuka Indonesia” demikian nama organisasi tersebut. Kepanjangan dari kata Pramuka memiliki arti “ orang muda yang suka berkarya “. Anggota dari Gerakan Pramuka meliputi : Pramuka Siaga (umur 7 s.d 10 tahun), Pramuka Penggalang (umur 11 s.d 15 tahun), Pramuka Penegak (umur 16 s.d 20 tahun), dan Pramuka Pendega (umur 21 s.d 25 tahun). Ada juga istilah “kepramukaan” merupakan proses pendidikan diluar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk berbagai kegiatan menarik, menyenangkan,sehat, teratur. Terarah, juga prtaktis. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan lebih banyak di alam terbuka berprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan dengan sasaran utama terbentuknya watak ahlak dan budi pekerti nan luhur

tekad kami "akan kami kalahkan yang terbaik, untuk dapat menjadi yang terbaik"

Tujuan dari gerakan pramuka itu jelas, dan amat selaras dengan tujuan pendidikan yang di terapkan di SMP Negeri 2 Pupuan  : memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani; serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.


Senin, 07 Oktober 2013

UN 2014pun akan terapkan 20 paket soal



Dengan pertimbangan pola yang mulai diterapkan akhir tahun ajaran 2012/2013, dinilai mampu menekan tingkat kecurangan atau mempersempit peluang bagi siswa guna bekerja sama dan mencontek pekerjaan teman. Maka lewat keputusan konvensi UN yang digelar di Jakarta 26 dan 27 September 2013, UN sebagai penutup tahun ajaran 2013/2014 kembali menerapkan 20 paket soal dengan standar nilai kelulusan 5,5 artinya sama dengan akhir tahun 2012/2013.

Tentang teknis pencetakan soal, soal UN tetap dicetak di pusat dengan alasan ketersediaan percetakan soal bersekala besar yang representatif guna menangani pencetakan soal sekelas UN tidak tersedia di semua provinsi di Indonesia. Tentang syarat kelulusan siswa sama dengan tahun 2012/2013 bila rata-rata nilai dari semua nilai akhir (NA) mencapai paling rendah 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran terendah 4,0. Kelulkusan peserta didik ditentukan berdasarkan nilai akhir yang didapat dari gabungan nilai sekolah  (NS) dari mata pelajaran yang di-UN-kan dengan nilai UN. Dengan bobot, 40% untuk nilai sekolah (NS)  dari mata pelajaran yang di UN kan dan 60% untuk nilai UN. Nilai NS merupakan gabungan dari nilai ujian sekolah  (NUS)  dengan nilai raport  (NR).  Guna menjamin validasai nilai raport, maka nilai raport semua siswa harus dikirim ke pusat tiap semester via Dinas Pendidikan masing-masing provinsi. [ Secara prinsip tidak ada perubahan mendasar pada UN 2013/2014 dibandingkan pada UN 2012/2013 ]

Selasa, 01 Oktober 2013

" Wamana Avatar "


Wamana adalah awatara Wisnu yang kelima, turun pada masa Tretayuga, sebagai putra Aditi dan Kasyapa, seorang Brahmana. Ia (Wisnu) turun ke dunia guna menegakkan kebenaran dan memberi pelajaran kepada raja Bali (Mahabali), seorang Asura, cucu dari Prahlada. Raja Bali telah merebut surga dari kekuasaan Dewa Indra, karena itu Wisnu turun tangan dan menjelma ke dunia, memberi hukuman pada Raja Bali. Wamana awatara dilukiskan sebagai Brahmana dengan raga anak kecil yang membawa payung. Wamana Awatara merupakan penjelmaan pertama Dewa Wisnu yang mengambil bentuk manusia lengkap, meskipun berwujud Brahmana mungil. Wamana kadang-kadang dikenal juga dengan sebutan "Upendra."
Kisah Wamana Awatara dimuat dalam kitab Bhagawatapurana. Menurut cerita dalam kitab, Wamana sebagai Brahmana cilik datang ke istana Raja Bali karena pada saat itu Raja Bali mengundang seluruh Brahmana untuk diberikan hadiah. Ia sudah dinasehati oleh Sukracarya agar tidak memberikan hadiah apapun kepada Brahmana yang aneh dan lain daripada biasanya. Pada waktu pemberian hadiah, seorang Brahmana kecil muncul di antara Brahmana-Brahmana yang sudah tua-tua. Brahmana tersebut juga akan diberi hadiah oleh Bali.
Brahmana kecil itu meminta tanah seluas tiga jengkal yang diukur dengan langkah kakinya. Raja Bali begitu takabur dan melupakan nasehat dari Sukracarya. Lalu Raja Bali menyuruh Brahmana kecil itu untuk melangkah.
Pada waktu itu juga, Brahmana tersebut membesar dan terus membesar. Dengan ukurannya yang sangat besar, ia mampu melangkah di surga dan bumi sekaligus (Bhur, Bwah, Swah). Pada langkah yang pertama, ia menginjak surga. Pada langkah yang kedua, ia menginjak bumi. Pada langkah yang ketiga, karena tidak ada lahan untuknya berpijak, maka Bali menyerahkan kepalanya. Sejak itu, tamatlah kekuasaan Bali. Karena terkesan dengan kedermawanan Bali, Wamana memberinya gelar Mahabali. Ia juga berjanji bahwa kelak Bali akan menjadi Indra pada Manwantara berikutnya.