SMP Negeri2 Pupuan / Bipan itu, adalah sebuah instansi
pemerintah yang mengemban tugas berat pemerintah yakni mencerdaskan anak
negeri. Di tahun 2014 yang mana NKRI telah dipimpin oleh presidennya yang ke
tujuh dan telah lama yang namanya era reformasi rintisan tokoh kondang Amien
Rais di jalani oleh bangsa Indonesia, walau nyata reformasi yang berjalan
adalah reformasi yang kebablasan. Di era reformasi ini di kecamatan Pupuan
kabupaten dati dua Tabanan telah ada enam sekolah negeri setara sekolah
lanjutan tingkat pertama, SMP Negeri 2 Pupuan/ Bipan salah satunya.
Agar yang namanya proses belajar mengajar berjalan lancar
pada SMP Negeri 2 Pupuan, maka banyak hal yang diperlukan mulai dari keberadaan
siswa yang berkesinambungan, tersedianya serana dan praserana yang memadai baik
gedung, mobiler, serta SDM, maka yang tiada kalah penting yakni rangkaian doa
yang berkelanjutan tiada pernah putus dari hari ke hari selama gedung-gedung
bipan kokoh berdiri. Doa dan semua doa yang dimaksudkan adalah identik nian
dengan berbagai serana upacara yang memadai yang dapat di selenggarakan di SMP
Negeri 2 Pupuan. SMP Negeri 2 Pupuan/Bipan ada di lingkungan sebuah pura besar
terkatagori kahyangan jagat neng Bali, yakni Pura Luhur Mekori. Sebuah pura
kahyangan jagat yang diempon oleh krama desa, desa adat Belimbing. Tidaklah
berlebihan jika lokasi SMP Negeri 2 Pupuan, dikatakan ada di halaman depan Pura
Luhur Mekori, jadi sudah barang tentu banyak serana yang bernuansa keagamaan yang
mesti di wujudkan, contoh riilnya : pelinggih/merajan yang lebih dari satu tempat.
Telah lebih dari lima tahun, Ida Betara Pepatih, Pepatih Ida
Betara ring Pura Luhur Mekori yang memiliki prekangge (ancangan dan iringan )
gamang dan samar ngewidi/mengemanatkan
agar di buatkan sebuah pelinggih berikut bebaturannya untuk prekanggen ida.
Maka di hari Selasa (Anggara kasih kulantir) di Oktober 2014, pelinggih
dimaksud baru dapat di pelaspas, atas dukungan penuh dari para orang tua siswa
(komite sekolah). Semua pelaksanaan upacara berjalan lancar mulai dari
persiapan lahan, pengumpulan bahan bangunan, dan puncak acara yang dipuput oleh
Jro Mangku Dalem Suradadi.