Senin, 30 September 2013

selintas jepretan aktivitas tahun ajaran 2013/2014

Memasuki tahun ajaran 2013/2014, aktivitas sekolah pada SMP Negeri 2 Pupuan juga mulai menggeliat diantaranya ;


Pelantikan pengurus OSIS baru, th. 2013/2014

PMR SMP Negeri 2 Pupuan turut serta Latihan Bersama di Margarana, akhir Agustus 2013
PMR SMP Negeri 2 Pupuan turut serta Latihan Bersama di Margarana, akhir Agustus 2013
Latihan pramuka di bulan september 2013, SMPN 2 Pupuan
Walaupun Hari Minggu, latihan itu harus dilaksanakan

Mereka tetap semangat, seperti halnya kakak-kakak kelasnya.
Saat pewintenan Saraswati siswa baru tahun 2013/2014
Latihan bersama PMR, akhir Agustus 2013, di Margarana
Saat LT2 tahun 2013, di Pujungan
Outdoor pramuka inti VIII 29 September 2013
di era reformasi ini, semangat 45 tetap dikembangkan....selamat buat para kakak pembina

Minggu, 29 September 2013

Senantiasa berbuat demi prestasi yang telah teraih



bersama kakak pembina "Iyan Muhamad Sofyan S Sn."

Pramuka inti VIII, 29-9-2013
Adalah salah satu lembaga pendidikan yang dimiliki oleh Desa Belimbing, di kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan yang merupakan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang berstatus negeri. Menyandang nama besar sejak tahun 1986, lembaga ini terkenal dengan nama SMP Negeri 2 Pupuan. Di SMP Negeri 2 Pupuan selain OSIS,  ada juga serana lain bagi para siswa untuk belajar mandiri, tegar, serta rukun dalam berorganisasi, dengan berstatus organisasi kepanduan pramuka juga di latih/di ajarkan.

Pramuka Inti VIII, 29 -9- 2013

Pramuka inti VIII, 29-9-2013
Pramuka inti VIII
Pramuka inti VIII
SMPN 2 Pupuan, Juara I Putra Putri, LT2 2013 (13s.d 15/9) di Pujungan.

Dari sejak berdirinya SMP Negeri 2 Pupuan, pendidikan pramuka berkesinambungan diselenggarakan dengan seksama / telaten. Diantaranya untuk para siswa di kelas awal/kelas VII  diwajibkan untuk mengikuti pendidikan pramuka, dan setiap akhir tahun ajaran mereka yang akan naik tingkat ke kelas VIII dilantik untuk menjadi pramuka inti. Biasanya pelantikan itu rutin dilaksanakan di bumi perkemahan Taman Pahlawan Pujaan Bangsa Margarana di desa Marga Tabanan. Sebelum mereka dilantik untuk menjadi pramuka inti, mereka harus mengikuti pelatihan/pendidikan pramuka yang lumayan tekun intensif. Para anak kelas VII mendapatkan pelatihan pramuka dari kakak-kakak kelasnya disamping dari para kakak pembinanya (para guru yang ditunjuk). Menjelang akhir bulan kesembilan di tahun 2013, pelatihan pramuka juga dilaksanakan pada Hari Minggu tgl.29. Outdoor pramuka inti delapan, demikian nama latihan sehari itu, lumayan menarik dan mengesankan bagi para adik-adik kelas ini. Usaha yang nan tak pernah lelahpun terbukti berhasil, karena baru-baru ini pada LT2 pramuka sekecamatan Pupuan, pramuka SMP Negeri 2 Pupuan meraih juara I (satu) putra dan putri.

Ujian Nasional (UN) tetap dipertahankan


Kita semua tahu atau bukan rahasia lagi yang menjadi barometer kelulusan para siswa guna memperoleh yang namanya selembar ijazah adalah Ujian Nasional / UN, yang mana di era kepemimpinan Pak Harto dulu bernama EBTANAS  (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional), Walau nyata  perhelatan akbar ini saban tahun rutin terlaksana, namun tiada terpungkiri pelaksanaannya dari tahun ke tahun bukan kian bermutu namun semakin amburadul (bukan rahasia lagi). Dengan puncak kekacauannya pada pelaksanaan Ujian Akhir di tahun ajaran 2012/2013, teknis yang kurang fit, penerapan 20 paket soal per ruangan dengan jumlah peserta UN maksimal 20 orang / ruangan.

Setelah sempat menjadi polemik yang berkepanjangan, antara dipertahankan dan  tidaknya Ujian Nasional itu, kini telah terjawab sudah. Jawabnya, UN tetap dipertahankan dengan pembenahan di beberapa segi / bidang  utamanya dalam teknis penyelenggaraan dan sosialisasi menjelang UN. Salah satu koran top di Bali (bali post) pada salah satu edisi terbitannya, memberitakan , bahwa di Bali pada tanggal 20 dan 21 September 2013 telah diadakan Prakonvensi UN yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)  bertempat di Kuta Bali. Dalam prakonvensi itulah terjawab perdebatan ada tidaknya Ujian Nasional (UN), dalam diskusi kelompok maupun pleno semua acc tidak lagi memperdebatkan perlu tidaknya UN, namun lebih pada bagaimana pelaksanaan UN kedepan berkait dengan tata kelola,presentase nilai sekolah dan nilai UN, serta menanamkan karakter kejujuran. Segala yang belum terjawab akan di tindaklanjuti pada pelaksanaan konvensi di Jakarta, 26 September  2013.---


Rabu, 25 September 2013

Logo SMP Negeri 2 Pupuan

SMP Negeri 2 Pupuan terletak di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, tepatnya di Banjar Dinas Pemudungan ( depan Pura Luhur Mekori )
Jalan Raya Antosari - Pupuan, Km.15


 " Logo SMP Negeri 2 Pupuan " (ter-uptudate)

Kamis, 12 September 2013

" Lambang OSIS "



Walau sudah lama istilah OSIS menggema di telinga para siswa, khususnya siswa dari  Sekolah  Tingkat  Pertama dan  siswa di   Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sejatinya  tidak serta merta mereka itu semua tahu, apa kepanjangan dari OSIS?.  OSIS itu  merupakan suatu singkatan yang berjenis akronim, dengan kepanjangannya  “ Organisasi Siswa Intra Sekolah”. Merupakan satu-satunya organisasi resmi para siswa di sekolah-sekolah, dengan  salah satu tujuannya adalah  secara tidak langsung mengajarkan  kepada siswa untuk dari sejak dini belajar berorganisasi. Suatu orgnisasi tentu memiliki lambang, demikian juga dengan OSIS. 


Suatu lambang tentu terdiri dari gabungan beberapa gambar, dan masing-masing dari gambar itu memiliki suatu arti yang pada ujungnya arti dari semua gambar itu amat diharapkan dapat memberikan efek baik kepada para anggotanya. Khusus lambang OSIS memeliki arti sbb. ;

1.                  Bunga bintang sudut lima, dan lima kelopak daun bunga >  Generasi muda adalah bunga harapan bangsa  dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian bentuk jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik  dan berguna. Kelima jalan itu dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga : abdi, adab, ajar, aktif, serta amal.
2.                  Buku Terbuka  > Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan  dan tehnologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan  bangsa dan Negara.
3.                  Tangan Terbuka  > Kesediaan menolong orang lain yang lemah, sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan  dan pertolongan. Yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggungjawab.
4.                  Biduk  >  Biduk/perahu yang malaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yakni tujuan nasional yang dicita-citakan.
5.                  Pelangi merah putih  >  Tujuan nasional yang dicita-citakan adalah masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu kesatuan Negara RI yang sejahtra secara nasional dan spiritual.
6.                  17 butir padi, 8 lipatan pita, 4 buah kapas, dan 5 daun kapas  >  Proklamasi Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, merupakan penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia yang mengandung nilai-nilai perjuangan 45 yang mesti dihayati oleh para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa. Kemerdekaan yang telah diraih perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.
7.                  Warna Kuning >  Sebagai dasar lambang merupakan warna kehormatan. Merupakan suatu kehormatan kalau generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa, dan Negara.
8.                  Warna Coklat  >  Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.
9.                  Warna merah putih  >  Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati nan suci dan berani membela kebenaran.—



Sumber  : Majalah  “wisata tantra”   edisi 2  “SMK pariwisata & TI Mengwitani”
                              

Minggu, 08 September 2013

BSM ( Bantuan Siswa Miskin)


BSM, menjamin siswa tetap sekolah. Semua keluarga warga negara Indonesia yang memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS), anak-anak mereka berhak mendapatkan BSM (Bantuan Siswa Miskin). Mintalah informasi yang lengkap serta akurat via : telepon di nomor 177 (call center), 021 – 5703303, dan 5711144, serta faksimle : 021-5733125. Atau dapat juga dengan SMS ke nomor : 0811976929,  pos – el : pengaduan@kemdikbud.go.id.

Cara mendapatkan Bantuan Siswa Miskin (BSM) melalui KPS :
1.      Siswa dari rumah tangga yang menerima KPS dapat membawa kartu tersebut ke sekolah tempat siswa terdaftar guna dicalonkan sebagai penerima manfaat program BSM , pada minggu pertama mulainya tahun pelajaran 2013/2014, dengan bahan kelengkapan :Kartu Keluarga (KK) yang nama kepala keluarganya sama dengan nama KRT (Kepala Rumah Tangga) di KPS atau ;  Surat Keterangan domisili dari kepala RT/RW/dusun/setara , kalau : nama kepala keluarga tidak sama dengan nama KRT di KPS tetapi alamat di kartu keluarga sama dengan alamat di KPS, atau jika keluarga/rumah tangga tidak memiliki KK
2.      Khusus bagi rumah tangga yang memperoleh KPS dan juga mendapatkan Kartu Calon Penerima BSM, dapat membawa salah satu dari kedua kartu tersebut ke sekolah/madrasah tempat siswa terdaftar.

Langkah selanjutnya adalah, dari pihak sekolah :
1.      Kepala Sekolah/madrasah memutuskan Calon Penerima BSM yang berasal dari Kartu Perlindungan Sosial maupun Kartu Calon Penerima BSM, serta memasukkan semua nama Calon Penerima BSM ke dalam formulir Rekap Kartu.
2.      Kepala Sekolah/madrasah bersama dengan Komite Sekolah dapat mengusulkan nama anak lain yang dianggap pantas mendapatkan BSM (diluar penerima kartu) dan dimasukkan ke dalam formulir usulan sekolah.
3.      Kreteria anak lain yang dianggap pantas untuk diusulkan sebagai penerima BSM adalah :  Orang tua siswa terdaftar sebagai peserta PKH (Program Keluarga Harapan) atau Siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya, atau yatim dan/atau piatu, atau pertimbangan lain misalnya : kelainan fisik, korban musibah berkepanjangan serta siswa berasal dari rumah tangga miskin dan memiliki lebih dari 3 (tiga) orang bersaudara yang berusia di bawah 18 tahun.
4.      Kepala Sekolah lalu menyerahkan Formulir Rekap Kartu dan Format Usulan Sekolah kepada Dinas Pendidikan/Kankemenag kabupaten. Langkah berikutnya adalah merupakan tugas dan wewenang dari Dinas Pendidikan Provinsi setelah menerima daftar rekapitulasi dari tingkat kabupaten.

Untuk tahun pelajaran 2013/2014, telah ditetapkan besarnya  dana yang akan diterima oleh masing-masing siswa yang dinyatakan tidak mampu/miskin : SD/MI sebesar Rp.225.000/semester, SMP/MTs sebesar  Rp.375.000/ semester, SMA/SMK/MA  sebesar Rp. 500.000/semester, Tambahan manfaat sebesar  Rp. 200.000/siswa.